6/23/2010

NEW! Violin lesson at Private Music Course

Les Privat Biola untuk wilayah Cibubur,,,

termasuk Puri Sri Wedari, Mahogany Residence, Raffles Hills, Cibubur Residence, Citra Gran, Cibubur Country, Kota Wisata, Legenda Wisata, dan sekitarnya,,,

Alamat : Perumahan Cibubur Residence Blok B8/29
Jln Alternatif Cibubur-Cileungsi km 2 no 22
(depan RS. Permata Cibubur)




Biaya :
a. 190.000/bulan
atau
b. 100.000/pertemuan

Ada juga privat untuk alat musik Piano dan Keyboard, dengan biaya les yang sama.
Join us!

Informasi lebih lanjut 081391585185 (Aldis) / aldis.priandrani@gmail.com

Lowongan Guru Biola & Vocal Cibubur

Di cari : guru biola dan vokal untuk wilayah cibubur.

-Terutama guru muda yang masih kuliah atau di tingkat SMA.
-Belum berpengalaman mengajar tidak masalah, selama memang memiliki kemampuan dalam bidang tersebut
-Bisa datang ke rumah murid
-Sabar dan ramah dengan anak-anak

Kalau memang berminat hubungi di 081391585185 (aldis)

---CLOSED---

6/21/2010

Anak Cerdas Berkat Musik Klasik

Musik tidak cuma merupakan materi hiburan yang memanjakan telinga. Alunan suara yang berirama ini bisa dimanfaatkan untuk merangsang janin agar kelak menjadi anak cerdas dan kreatif. Bahkan musik bisa dipakai untuk memutar janin sungsang kembali ke posisi normal. Sumber : Majalah Intisari.

Dibandingkan dengan kemampuan rata-rata anak seusianya, anak dari Ny. Ir. Catharina (30) jauh lebih baik. Ketika berusia dua bulan, anaknya sudah bisa tertawa terbahak-bahak. Di usia 3,5 bulan, sudah bisa melepas kacamata kakeknya. Bahkan, ketika umurnya menginjak empat bulan, sudah bisa bersalaman. Semua itu bukan tanpa sebab. Ketika hamil, Ny. Catharina ingat cerita orang tuanya bahwa musik klasik karya Wolfgang Amadeus Mozart bisa membuat perkembangan otak belahan kanan janin dalam kandungan menjadi lebih baik sehingga meningkatkan kemampuan afektif si anak. Dari situlah ia lalu berusaha untuk selalu mendengarkan musik klasik. Dalam perjalanan ke kantornya, musik yang buat banyak orang terasa berat itu terus mengalun dari kaset di dalam mobilnya. Baginya mendengarkan musik klasik bukanlah kegiatan aneh apalagi membosankan karena kebetulan ia pencinta musik klasik. Ia justru terhibur di tengah-tengah kemacetan lalu lintas ibukota.

Mendengarkan musik klasik sebenarnya merupakan bagian dari beberapa stimulasi yang biasanya diberikan oleh ibu hamil kepada janin di dalam kandungannya. Demikian kata Prof. Dr. Utami Munandar dalam seminar "Pengaruh Mendengarkan Musik Klasik terhadap Janin dan Kehamilan", di Jakarta, November silam. Menurut guru besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia itu, stimulasi tersebut meliputi stimulasi fisik-motorik dengan "mengelus-elus" jabang bayi melalui kulit perut sang ibu, stimulasi kognitif dengan berbicara dan bercerita kepada janin, dan stimulasi afektif dengan menyentuh perasaan bayi. Makin sering dan teratur perangsangan diberikan, makin efektif pengaruhnya.

Pada janin, musik akan merangsang perkembangan sel-sel otak. Perangsangan ini sangat penting karena masa tumbuh kembang otak yang paling pesat terjadi sejak awal kehamilan hingga bayi berusia tiga tahun. Namun, menurut dr. Jimmy Passat, ahli saraf dari FKUI-RSCM, dan Isye Widodo, S.Psi, koordinator Parent Education Program RSAB Harapan Kita, Jakarta, intervensi ini haruslah seimbang. Orang tua sebaiknya tidak hanya menstimulasi kemampuan otak kiri, tetapi juga otak kanannya. Oleh para pakar, organ pengontrol pikiran, ucapan, dan emosi ini memang dibedakan atas dua belahan, kiri dan kanan, dengan fungsi berbeda. Otak kanan berkaitan dengan perkembangan artistik dan kreatif, perasaan, gaya bahasa, irama musik, imajinasi, lamunan, warna, pengenalan diri dan orang lain, sosialisasi, serta pengembangan kepribadian. Sementara otak kiri merupakan tempat untuk melakukan fungsi akademik seperti baca-tulis-hitung, daya ingat (nama, waktu, dan peristiwa), logika, dan analisis. Oleh karena itu, bila stimulasi dilakukan secara seimbang, diharapkan anak yang dilahirkan kelak tidak cuma memiliki kemampuan akademik yang baik tetapi juga kreatif. Kalau dia pintar matematika, dia juga mampu berbahasa, menulis, dan mengarang dengan baik. Sementara itu bagi ibu hamil, musik - terutama yang klasik - bisa membebaskannya dari stres akibat kehamilan. Ini sangat baik sebab, menurut dr. Suharwan Hadisudarmo Sp.OG. MMR, stres yang tidak dikelola dengan baik, akan berdampak buruk bagi ibu yang bersangkutan dan perkembangan janin di rahimnya. Stres pada wanita hamil akan meningkatkan kadar renin angiotensin, yang memang sudah meningkat pada wanita hamil sehingga akan mengurangi sirkulasi rahim-plasenta-janin. Penurunan sirkulasi ini menyebabkan pasokan nutrisi dan oksigen kepada janin berkurang. Perkembangan janin pun terhambat. Hambatan macam ini bisa dihilangkan atau dikurangi bila si ibu mendengarkan musik klasik, terutama karya Mozart. Memang, tidak setiapibu hamil menyukai musik klasik. Namun, kalau didengarkan secara berulang-ulang hingga hafal, akan terasa letak indahnya musik klasik ini. Keindahan dan ketenangan inilah yang membuat musik klasik itu istimewa. (http://id.shvoong.com/)

Efek Musik Klasik

Musik klasik, ternyata tidak hanya bisa mempengaruhi perkembangan otak (khususnya saat bayi dalam kandungan), tapi juga mampu meningkatkan mood. Musik klasik, terutama karya Mozart sudah lama dianggap sebagai musik yang bisa mengaduk-aduk jiwa.



Efek musik Mozart ramai dibicarakan setelah melalui penelitian inovatif di University of California. Center for the Neurobiology of Learning and Memory di Irvine juga meneliti efek musik Mozart terhadap anak-anak dan mahasiswa.

Penelitian yang dipimpin Frances H. Rauscher terhadap 36 mahasiswa sarjana psikologi ini memperoleh hasil bahwa para mahasiswa mendapatkan
nilai 8 hingga 9 angka lebih tinggi pada tes IQ spasial (kemampuan berpikir ruang) setelah mendengarkan Sonata for Two Pianos in D Major (K.448) karya Mozart selama 10 menit.


Hal menarik lainnya dari efek mendengarkan musik Mozart:
-Dr. Raymon Bahr, direktur Unit Penyakit Jantung di Rumah Sakit St. Agnes di Baltimore, menggunakan musik klasik untuk membantu pasien mengatasi kiris. Ternyata,
mendengarkan musik klasik selama 30 menit bisa menenangkan, setara dengan mengonsumsi 10 miligram valium (obat penenang).

-Di Edmonton, Kanada, pada beberapa pusat perbelanjaan diperdengarkan
musik Mozart dari komposisi string quartet (4 alat gesek). Hasilnya, para pejalan kaki tampak lebih tenang dan nyaman.

-Departemen Imigrasi di Washington menggunakan
latar belakang musik Mozart lainnya di dalam kelas bahasa Inggris untuk imigran Kamboja, Laos, atau negara Asia lainnya. Ternyata, mereka jadi lebih cepat menguasai bahasa Inggris.


Well, what do u think?


Taken from Vivanews edisi Jumat 22 Mei 2009